UNESCO secara resmi menetapkan Hari Kelahiran Laksamana Malahayati sebagai Hari Perayaan Internasional. Keputusan ini diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO dalam penutupan Sidang Umum ke-42 di Paris, Prancis, pada 22 November 2023.
Penetapan ini mendapat dukungan dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Rusia, Thailand, Togo, hingga Turki. Keumalahayati (1 Januari 1550-30 Juni 1615), pejuang wanita asal Aceh dan Laksamana wanita pertama di dunia ini. Penetapan Hari Perayaan internasional ini adalah bentuk penghormatan kepada Malahayati, yang menandai kontribusinya yang luar biasa dalam sejarah.

Hari perayaan internasional adalah pengakuan dan penghormatan global terhadap tokoh atau peristiwa yang memiliki dampak signifikan dalam konteks tertentu. Dalam hal ini, dunia internasional mengakui Laksamana Malahayati simbol perjuangan dan keberhasilan perempuan, menunjukkan nilai-nilai kesetaraan gender dan keberagaman.
Perayaan ini memberikan kesempatan untuk memahami dan menghargai sejarah serta warisan budaya yang berperan penting dalam pembentukan dunia kita.
Baca Juga: Perang Tiga Segi (1511-1641): Gejolak konflik Aceh-Portugis-Johor – Tinta Emas
Eksplorasi konten lain dari Tinta Emas
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
+ There are no comments
Add yours