Magdeburg, Jerman – Sebuah tragedi memilukan mengguncang kota Magdeburg pada Jumat (20/12). Sebuah mobil BMW hitam melaju kencang dan menghantam kerumunan di pasar Natal. Insiden ini menewaskan dua orang, termasuk seorang anak kecil, dan melukai 68 lainnya. Tragedi ini dianggap oleh warga setempat sebagai serangan teror menjelang perayaan Natal.

Detik-Detik Mencekam di Magdeburg
Menurut laporan saksi mata, mobil tersebut menerobos pembatas pasar sekitar pukul 19.04 waktu setempat. Kendaraan melaju sejauh 400 meter dengan kecepatan tinggi menuju balai kota. Para pengunjung pasar Natal yang sedang menikmati suasana liburan sontak panik, berlarian menyelamatkan diri.
Rekaman video yang tersebar di media sosial memperlihatkan momen ketika mobil itu melaju tanpa henti. Teriakan histeris dan pemandangan korban bergelimpangan mengubah suasana pasar Natal menjadi seperti tempat yang mengerikan. “Ini sangat mengerikan, terutama menjelang Natal,” ujar salah satu pengunjung.
Baca Juga: Dianggap Vulgar, Pameran Lukisan Karya Yos Suprapto Mendadak Dibatalkan – Tinta Emas
Respons Cepat Tim Medis dan Polisi Magdeburg
Para petugas darurat segera tiba di lokasi untuk merawat para korban. Sebanyak 15 dari 68 korban luka dilaporkan berada dalam kondisi kritis. Rumah sakit di radius 80 kilometer dari Magdeburg bersiaga penuh untuk menerima pasien, sementara helikopter medis dikerahkan.
The Guardian menyebutkan bahwa polisi setempat berhasil menangkap pelaku di tempat kejadian. Pelaku diidentifikasi sebagai Taleb A., seorang dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi yang telah tinggal di Jerman sejak 2006. Taleb bekerja sebagai konsultan psikiatri di kota Bernburg, sekitar 36 kilometer dari Magdeburg.
Motif di Balik Serangan
Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik serangan ini. Taleb menyewa mobil BMW tersebut tak lama sebelum insiden terjadi. Meski pelaku tidak memiliki catatan kriminal terkait ekstremisme, para ahli keamanan menyebut insiden ini sebagai bentuk serangan teror yang terencana.
“Sejauh ini, dia bertindak sendirian, dan tidak ada ancaman tambahan bagi kota,” kata Reiner Haseloff, pemimpin Sachsen-Anhalt, sebagaimana melansir The Telegraph.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Pemerintah Arab Saudi menyatakan solidaritas dengan korban dan mengutuk kekerasan dalam pernyataan resmi di media sosial. Sementara itu, warga Jerman mengenang insiden serupa yang terjadi di Berlin pada 2016, ketika seorang ekstremis menabrakkan mobil ke kerumunan di pasar Natal, menewaskan 13 orang.
Hans-Jakob Schindler, pakar terorisme, mengkritik kurangnya keamanan di pasar Magdeburg. “Bagaimana kendaraan sebesar itu bisa masuk ke pasar yang seharusnya dilindungi?” ujarnya.
Keamanan Pasar Natal Kembali Jadi Sorotan
Jerman adalah rumah bagi lebih dari 2.500 pasar Natal setiap tahunnya. Sejak serangan Berlin, banyak pasar telah memperketat keamanan dengan memasang pembatas. Namun, insiden di Magdeburg menunjukkan celah dalam sistem pengamanan.
Nancy Faeser, Menteri Dalam Negeri Jerman, menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang Natal.
Pada akhir bulan lalu, Faeser menyatakan bahwa belum ada indikasi nyata mengenai ancaman terhadap pasar Natal tahun ini, namun kewaspadaan tetap harus dijaga. Sebagai tindakan pencegahan, sejumlah pasar Natal, termasuk yang terletak di Breitscheidplatz, Berlin—tempat terjadinya serangan pada tahun 2016—telah memperketat pengamanan dengan memasang penghalang lalu lintas guna mencegah insiden serupa.
Pasca kejadian, pasar Natal Magdeburg ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Lihat Artikel Lainnya dari Tinta Emas:
Eksplorasi konten lain dari Tinta Emas
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


