Mimpi Osman Ghazi menjadi cahaya terang dalam gelapnya masa depan, ketika bulan sabit muncul dari dadanya, menandai awal dari sebuah takdir yang besar. Dalam kisah yang memukau, Osman Ghazi berbagi penglihatannya dengan gurunya, Syekh Edebali, di mana bulan sabit mengawali perjalanan menuju pertumbuhan megah sebuah pohon, dengan akarnya menjangkau ke seluruh benua, dan sungai-sungai mengalir di bawah naungannya.
Di tengah pemandangan yang memukau, gambaran menara-menara Konstantinopel bersahutan dengan lantunan adzan. Syaikh Edebali, dengan hati yang penuh hikmat, menerjemahkan makna mimpi ini sebagai tanda dari Allah SWT tentang kebesaran yang akan datang bagi keturunan Osman Ghazi.
Perjuangan dan Kisah Cinta Osman Ghazi
Kesultanan Utsmaniyah adalah sebuah negara Islam yang berdiri di Semenanjung Anatolia atau Asia Kecil. Kesultanan ini berdiri pada oleh putra Ertugrul Ghazi pemimpin Suku Kayi yakni Osman Ghazi.
Osman mewarisi kepemimpinan sang ayah dengan merubah sistem kepimpinan Suku Kayi yang saat itu masih sebagai salah satu provinsi Kesultanan Seljuk menjadi negara merdeka pasca runtuhnya Kesultanan Seljuk akibat serangan Mongol.
Dalam masa sebelum pembentukan kesultanan, terjadi peristiwa unik yakni mimpi Osman yang mengilhaminya untuk menjadikan Suku Kayi bertransformasi menjadi sebuah negara.
Cerita ini bermula ketika Osman menempuh pendidikan bersama salah satu ulama terkemuka, Syekh Edebali. Osman kala itu jatuh cinta pada putri Syaikh Edebali yakni Bala Hatun1.
Dengan niat baik Osman kemudian melamar putri gurunya tersebut. Namun Syaikh Edebali menolak lamaran tersebut karena belum waktunya pernikahan tersebut berlangsung, ada juga yang mengatakan bahwa Osman adalah putra seorang Bey2 maka Syaikh Edebali menolak lamaran Osman karena muridnya tersebut harus menikahi putri seorang Bey juga.
Walaupun Syekh Edebali menolak lamarannya, beliau masih menerima Osman sebagai muridnya. Hingga pada suatu malam ketika Osman tengah tertidur di penginapan Syaikh Edebali, ia bermimpi sesuatu yang aneh sehingga sangat terkejut ketika bangun. Osman pun menghampiri Syaikh Edebali dan menceritakan mimpinya.
Mimpi sang pemrakarsa Utsmaniyah
Osman menceritakan pada Syaikh Edebali bahwa dalam mimpinya ia melihat bulan sabit keluar dari dada gurunya. Bulan sabit itu kemudian terbang melayang kemudian tenggelam ke dalam dada Osman. Dari dadanya lalu tumbuh pohon yang semakin membesar, akar pohon itu menjangkau ke seluruh benua. Sungai-sungai kemudian mengalir dibawah pohon itu serta berbagai tumbuhan tumbuh subur disekitarnya. Osman juga mengatakan bahwa ia melihat menara-menara di Konstantinopel dengan lantunan adzan bersahutan-sahutan.3
Setelah mendengar pernyataan muridnya Syaikh Edebali pun merenung. Ia kemudian mengatakan bahwa itu adalah tanda dari Allah SWT bahwa keturunannya kelak akan menjadi pemimpin dunia dan melakukan hal-hal besar di masa depan. Selain itu Syaikh Edebali juga menerima lamaran Osman tempo hari dan merestui hubungan keduanya. Pernikahan Osman dan Bala Hatun dikaruniai seorang putra bernama Alaeddin Ali. Dia kelak akan menjadi wazir agung pertama Kesultanan Utsmaniyah.
Baca Juga: Pertempuran Sarikamish: Ribuan Tentara Ottoman Tewas Membeku – Tinta Emas
Mimpi Ertugrul Ghazi dan Kejayaan Sang Penerus
Sebelum Osman lahir, sang ayah Ertugrul Ghazi bermimpi melihat sebuah kuali dengan air mendidih yang kemudian airnya meluber keluar. Setiap buih dari air yang jatuh tersebut menjadi sebuah lautan yang sangat luas. Ertugrul pun kemudian menceritakan mimpinya pada sekretaris Kesultanan Seljuk yang sering mengunjunginya. Setelah mendengar cerita dari Bey Suku Kayi tersebut ia kemudian berdiri sambil berkata bahwa Ertugrul harus bergembira karena keturunan dari anaknya kelak akan menjadi pemimpin besar si dunia.
Kelahiran Osman juga bertepatan dengan jatuhnya ibukota Khalifah di Baghdad akibat serangan Mongol. Sebagian mengatakan bahwa ini adalah pertanda era baru dunia Islam akan dimulai dari ujung barat Anatolia.4 Setelah kelahiran Osman, Ertugrul mengadakan syukuran atas kelahiran anaknya dengan mengadakan pesta dan memberikan santunan bagi anak yatim dan fakir miskin.
Setelah menerima kepemimpinan Suku Kayi pasca wafatnya sang ayah Ertugrul Ghazi. Osman menjadikan Suku Kayi bertransformasi menjadi negara/kesultanan pasca hilangnya otoritas Kesultanan Seljuk atas Anatolia akibat serangan Mongol. Osman kemudian melanjutkan Jihad sang ayah ke berbagai kastil Byzantium di perbatasan. Jihad ini terus berlangsung hingga keturunannya berhasil menembus dan mengibarkan panji Islam di Eropa.
Mimpi Osman menjadi kenyataan setelah Sultan Muhammad bin Murad (Muhammad Al-Fatih) berhasil menaklukkan Konstantinopel. Kemudian berlanjut ketika Sultan Salim bin Bayazid menaklukkan Mesir dan mendapatkan gelar Khalifah Islam yang menjadikan Utsmaniyah sebagai pemimpin dan penaung seluruh dunia Islam.
Baca Juga: Perjanjian Sevres: Ottoman Dicincang Habis Sekutu – Tinta Emas
Catatan Kaki:
- Nama istri Osman Ghazi masih menuai perdebatan para ahli hingga kini. Ada yang menyebutkan bahwa Bala Hatun dan Malhun Hatun adalah orang yang berbeda, sementara ada yang mengatakan bahwa dua nama tersebut adalah orang yang sama. Ada pula yang berpendapat Malhun Hatun merupakan putri salah seorang wazir Seljuk yang kemudian mempunyai putra bernama Orhan (Sultan kedua Utsmaniyah) sementara Bala Hatun merupakan putri Syaikh Edebali yang mempunyai putra bernama Alaeddin (Wazir agung pertama Utsmaniyah). ↩︎
- Bey merujuk kepada kepala suku atau gelar bangsawan tradisional untuk kepala suku-suku kecil. Kata ini berasal dari bahasa Turki Kuno yang menurut beberapa ahli diserap dari bahasa Persia “Beg” atau “Bek“. Dalam penggunaan modern, kata Bey sering dipakai untuk gelar “pak” atau “tuan”. ↩︎
- Narasi dari mimpi Osman Ghazi memiliki banyak versi, bahkan di setiap literatur memiliki versi narasi tersendiri. Namun inti dari narasi tersebut memiliki inti yang sama yakni tentang isyarat keturunan Osman yang akan berjaya. ↩︎
- Wilayah Suku Kayi dan wilayah Utsmaniyah periode awal yang juga menguasai sebagian wilayah Bythinia. ↩︎
Eksplorasi konten lain dari Tinta Emas
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
+ There are no comments
Add yours