Bergabungnya Indonesia ke BRICS membuka peluang kerja sama global, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan memperkuat suara negara berkembang.

Indonesia kini menjadi anggota penuh BRICS, blok ekonomi yang semakin berpengaruh di kancah internasional. Dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia bergabung dengan Brasil, Rusia, India, Cina, dan negara lainnya sebagai anggota ke-10 kelompok ini. Langkah ini menandai era baru dalam peran global Indonesia.
Pengumuman resmi disampaikan oleh pemerintah Brasil, yang memegang presidensi bergilir BRICS pada tahun 2025. Dalam rilis resminya, Brasil menyatakan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama Selatan-Selatan. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyambut baik kehadiran Indonesia dan menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara berkembang.
Komitmen Indonesia di BRICS
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah mengonfirmasi keanggotaan ini. Dalam pernyataannya, Kemlu RI menegaskan bahwa Indonesia akan memanfaatkan keanggotaannya untuk memperkuat ketahanan ekonomi, memajukan kerja sama teknologi, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Fokus lainnya mencakup isu-isu global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat.
Indonesia sebelumnya mendapatkan dukungan dari para pemimpin BRICS pada KTT Johannesburg 2023. Namun, aksesi formal ditunda hingga terbentuknya pemerintahan baru pascapemilu. Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi global yang signifikan.
Transformasi Global oleh BRICS
Blok ini, yang dibentuk pada 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan Cina, dengan Afrika Selatan bergabung setahun kemudian, dirancang untuk menyeimbangkan dominasi negara-negara maju di Group of Seven (G7). Pada tahun 2024, BRICS memperluas keanggotaannya dengan menyertakan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Kini, dengan bergabungnya Indonesia, BRICS mencakup 46% populasi dunia dan 35% PDB global.
Arab Saudi juga telah diundang untuk bergabung, meskipun belum memberikan konfirmasi resmi. Sementara itu, Turki, Azerbaijan, dan Malaysia telah mengajukan permohonan keanggotaan.
Dampak Ekonomi dan Geopolitik
Selama KTT BRICS terakhir di Kazan, Rusia, pada November 2024, para anggota membahas strategi untuk meningkatkan transaksi non-dolar dan memperkuat penggunaan mata uang lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, sebuah langkah yang menuai reaksi keras dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Trump bahkan mengancam akan mengenakan tarif 100% kepada negara-negara BRICS jika mereka melemahkan dolar AS.
Pada Juli mendatang, KTT BRICS berikutnya akan berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil. Forum ini akan menjadi ajang diskusi strategis mengenai langkah-langkah memperkuat kerja sama ekonomi dan politik. Fokus utama adalah merespons tantangan global sekaligus memperkuat suara negara berkembang di panggung internasional.
Misi dan Masa Depan BRICS
BRICS, dengan keanggotaan yang terus berkembang, memiliki misi untuk mereformasi tata kelola global. Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, diharapkan berkontribusi signifikan dalam pencapaian misi ini. Pemerintah Brasil menyatakan bahwa kehadiran Indonesia akan memperkuat upaya reformasi institusi global.
Selain itu, salah satu prioritas presidensi Brasil adalah pengembangan sarana pembayaran antaranggota BRICS. Tujuannya adalah memfasilitasi perdagangan yang lebih efisien sekaligus mengurangi hambatan ekonomi. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi BRICS sebagai blok ekonomi paling berpengaruh di dunia.
Apa Itu BRICS?
BRICS adalah singkatan dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Didirikan pada 2009, aliansi ini bertujuan untuk menantang dominasi ekonomi negara maju dalam G7. Dalam perkembangannya, BRICS telah menjadi platform strategis untuk mempromosikan kerja sama di antara negara-negara berkembang.
Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS semakin menunjukkan kekuatannya sebagai blok ekonomi global. Keberadaan Indonesia dalam BRICS tidak hanya meningkatkan pengaruh negara berkembang, tetapi juga memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memainkan peran strategis di tengah dinamika geopolitik global.
BRICS dan Harapan Baru
Keanggotaan Indonesia di BRICS merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional sekaligus mendukung transformasi global. Dengan posisi strategisnya, Indonesia diharapkan menjadi salah satu penggerak utama dalam memajukan agenda-agenda penting di BRICS. Masa depan BRICS kini semakin menjanjikan, dengan potensi besar untuk menciptakan keseimbangan baru dalam perekonomian dunia.
Eksplorasi konten lain dari Tinta Emas
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
+ There are no comments
Add yours