Kalender Masehi merupakan sistem penanggalan umum yang digunakan di dunia. Asal usul penetapan Masehi berawal sejak penghitungan hari pada masa Romawi Kuno.

Kalender Masehi atau dunia lazim menyebut Anno Domini (AD) sudah mengalami koreksi berkali-kali. Saat ini sistem kalender menetapkan satu tahun berjumlah 365 hari, dengan berdasarkan perputaran bumi mengelilingi matahari.
Apa Itu Kalender Romawi?
Pada abad ke-7 SM, pendiri kerajaan Romawi yaitu Romulus telah menetapkan kalender tradisional Romawi dalam menghitung hari. Pada mulanya bulan pertama adalah bulan Maret (Martius).
Romulus mengawasi perombakan sistem kalender Romawi sekitar tahun 738 SM.Kalender hanya memiliki 10 bulan, sehingga dalam satu tahun berlangsung selama 304 hari.
Setelah era kekuasaan Romulus, kalender Romawi mengalami perombakan, penerusnya yaitu Numa Pompilius menetapkan sistem baru bernama kalender Republik.
Pada masa ini pula bulan Januari (Ianuarius) dan Februari (Februarius) ditambahkan, sehingga satu tahun berjumlah 12 bulan, dan berlangsung selama 355 hari.
Meski kalender Romawi telah memiliki komposisi bilangan bulan, tapi penghitungan kalender masih sangat rumit. Kalender ini hanya bertahan hingga 45 SM.
Kalender Julian: Era Reformasi Kalender
Untuk membuat kalender yang lebih sistematis, pada tahun 47 SM, Julius Caesar ingin mereformasi kalender Romawi. Ia kemudian berkonsultasi dengan seorang astronom Aleksandria bernama Sosigenes dan membuat kalender sipil yang lebih teratur.
Acuan dasar kalender Julian adalah siklus tahun tropik, menurut perhitungan Sosigenes satu tahun Julian berjumlah 365,25. Kalender ini didasarkan pada revolusi bumi mengelilingi Matahari. Januari kemudian ditetapkan sebagai bulan pertama dan Desember sebagai bulan terakhir.
kalender Julian digunakan di seluruh Kekaisaran Romawi dan oleh berbagai gereja. Hingga saat ini beberapa gereja Ortodoks seperti di Rusia masih menggunakan kalender Julian. Selain itu, terdapat juga suku Berber di Afrika Utara dan di Gunung Athos.
Kalender Gregorian: Penetapan Awal Masehi

Saat pengaruh gereja sangat dominan di Romawi. Kaum Kristen mengikuti ketetapan kalender Julian untuk membuat kalender resmi mereka dengan mengikuti angka tahun kelahiran Isa al-Masih.
Maka Paus Gregorius XIII yang merupakan raja Vatikan kala itu, menetapkan kalender baru. Pada awalnya, kalender hanya untuk
menentukan jadwal kebaktian gereja-gereja Katholik dan Protestan.
Pada tanggal 4 dan 15 Oktober 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan sistem penanggalan Gregorian ke dunia. Negara-negara Barat kemudian memakai kelander Gregorian sebagai alat penanggalan yang sah.
Paus Gregorius XIII melakukan suatu perbaikan dalam penggunaan aturan kabisat
dan basithah yang berbeda dengan kalender Julian. Kalender Gregorian identik dengan sebutan kalender Masehi.
Indonesia baru memakai kalender Gregorian pada tahun 1910 dengan adanya undang-undang Wet op het Nederlandsch Onderdaanschap. Sebelumnya masyarakat Indonesia menggunakan kalender Hijriyah hingga awal abad ke-20, raja-raja di kerajaan Nusantara masih menggunakannya dalam menentukan tanggal.
Eksplorasi konten lain dari Tinta Emas
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
One thought on “Asal Usul Kalender Masehi”